Senin, 05 Mei 2014

Perfect Journey vol.2


Setelah menggigil semalaman di atas dipan kayu berlapis kasur tipis semalaman..
pagi ini adalah hari pertempuran..pasalnya visual burung cenderawasih dan burung pintar yang harus kami liput konon masih sekitar 600 meter naik ke atas.. mereka bilang "dekat saja" kulangkahkan kaki dengan riang..

berbekal sebotol kecil air mineral,kamera pocket,dan tongkat kayu sepanjang 1 meter..kusebrangi sungai jernih di belakang homestay.. tak lama ayunan buah markisa yang matang dipohon memancarkan rona kuning keemasan.. mengundang tangan memetik dan ingin langsung melahap..karena itu kali pertama seumur hidup ku makan markisa langsung tanpa dicuci..rasanya luar biasa manis dan segar..

dua markisa cukup mengawali perjalananku..

setengah jam berlalu.. nafas mulai ngos-ngosan..mas bambang.. ka nico.. aku..kecuali om zeth tentunya yang setiap hari naik gunung..tetap tertawa dan tersenyum melihat tingkat norak-ku foto kanan kiri dan berkali2 nyeletuk "buset dah..jauh amat yak.." .. "mas bambang capek gak? aku mulai ngos-ngosan nih.." disambut mas bambang yang menghela nafas sambil meringis "iyo des..ga nyangka begini ya medannya.." kata mas bambang.

ke-sotoy-an ku mulai membuncah..ku tanya om zeth.. "om..zeth..ini pasti satu atau dua kilo yaa..tapi menanjak..?" tanyaku .. om zeth hanya senyum dan bilang "oo..tidak nona..ini dekat saja hanya 600 meter saja..tidak jauh.." *aku ga percaya.. karena buat mereka kalo menunjuk dekat dengan telunjuk ditekuk itu tandanya kita harus mendaki satu bukit ... hahahaha... aku hanya bisa meringis sambil menahan batuk karena memang saat itu aku masih batuk parah setelah pemilu..

sambil melanjutkan perjalanan menuju kandang burung pintar dan cenderawasih.. ku hirup nafas dalam2..paru2ku seperti disaring ini kali pertama aku naik gunung dan membelah hutan..karena mahameru masih sebatas angan..

tak bosan mas bambang..ka nico dan om zeth mengingatkan ku untuk menahan batuk saat proses meliput burung langka..mereka sensitif suara dan akan langsung kabur jika dengar suara batuk..

lebih satu jam membelah hutan tibalah kami di kandang cantik si burung pintar.. disebut burung pintar ..karena burung yang sekilas mirip merpati ini bisa membuat kandangnya sendiri dalam 30 hari .. tepat 30 hari sodara-sodara..tidak kurang dan tidak lebih.. hebatnya lagi dia akan menghias dan membersihkan rumahnya setiap hari... mendekorasi istana mungilnya berdasar warna yang seragam dan membentuknya seperti bunga.. :)

om zeth baik sekali..paham kebutuhan pecinta fauna mengabadikan gambar..dibuatkannya kami 'markas pengintaian' dan benar saja.. batuk-ku mulai menyerang kuputuskan untuk tidur sambil duduk merunduk.. disamping cameraman.. *padahal modus memang ngantuk karena ngos-ngosan naik gunung* hehehe.. :D

tik tok..tik tok..satu jam berlalu alhamdulilah..pengambilan visual lancar.. kami putuskan untuk turun.. gunung..hey,, lebih riang rasanya melangkah turun..saking riangnya tiga kali kuterperosok dan berhasil membuat kakiku memar.. dengan warna kesukaan-ku biru ..ungu..dan pink :p

sampai di sungai mata air pegunungan arfak..kami bersantai..merendam kaki..memakan hasil petikan buah-buahan hutan arfak.. markisa dan tomat kayu.. :) bahkan minum air sungainya langsung..beda seperti sungai yang selama ini kuliat yang ini asli super jernih :)

sesampainya di homestay rebahan dan ngopi sebentar rasanya cukup untuk me-recharge energi.. lanjut mandi pake air es..karena dinginnya suhu udara di siang hari pun sekitar 16 derajat :) kami bersiap makan..
kuintip om zeth mengaduk semacam tumisan lalu kudekati.. ternyata om zeth tadi memetik labu untuk kami diirisnya tipis kemudian dibumbui dengan sisa bumbu mie instan yang sengaja dikumpulkannya dalam plastik hitam.. "kalo dong makan mie instan dong tra buang bumbunya dong pake untuk masak" kata om zeth.

kulayangkan pandangan ke seantero "dapur outdoor" om zeth mencari belanga nasi..karena kuingat2 terakhir kali aku makan nasi saat turun pesawat kemarin.. ternyata eh ternyata.. disini tidak ada beras sodara2.. aku malu.. bukan malu karena apa..tapi karena piciknya aku berpikir disini lengkap..makin kagum aku pada mereka..mereka pejuang tangguh di gunung ini yang bisa makan apa saja.. aku..dan mungkin kebanyakan kita..akan mengeluh dan merasa belum afdol kalo tidak makan nasi..

ya Tuhan..di syoubri..beras jadi barang langka..sesekali saja mereka makan nasi..hampir saja kuteteskan air mata tapi kutahan..aku hanya senyum dan semangat mengambil piring dan gelas dari bahan seng ..gelas tradisional yang sering kulihat dipasar saat sd..mengambil rebusan keladi (sejenis umbi2an) yang jadi makanan pokok mereka di arfak..ditambah labu tumis bumbu mie instan..yang jadi menu special makan siang kami..

you know what guys?! rasanya not bad lohhh.. :) ditambah..untung saja aku bawa setoples kecil sambal terasi dan royco instan kecil bahan dapur dari kosanku yang ternyata amat berguna.. Alhamdulilaah :)

usai santap siang..kami jalan sekitar seratus meter.. turun ke arah teras rumah om zeth,,dimana mama mama dan nona nona syoubri sedang asyik merajut noken..ditemani anak-anak mereka yang bergelayut..
dengan pakaian lusuh..dan kunciran rambut yang luar biasa variatif.. sejenak kupejamkan mata..mencoba mengingat beberapa film hollywood kulit hitam.. seperti the pursuit of happiness atau drum line..dan stomp the yard.. melihat kelingan wajah mereka..dan kunciran2 rambut kecil rapih ..aku merasa bukan berada di papua..tapi di negara bagian Atlanta di US..

so cute..dan subhanallah..ingus mereka yang turun naik..tidak sama sekali menghalangi keriangan mereka..alih-alih manja atau beringsut dipojokan..kaki-kaki anak syoubri kuat terlatih berlari si atas bebatuan..berlari kecil dikelilingi anjing kampung..

aktivitas membuat noken , tas rajut dari benang khas bumi cenderawasih ..salah satu yang jadi materi kami..untuk paket sosok mama dorthea ullo..seorang wanita paruh baya berhati besar..yang mengabdikan 31 tahun hidupnya menjadi bidan kampung..tanpa pendidikan akademis bahkan tak punya ijasah sd..ilmu kelahiran tradisional didapatnya dari seorang misionaris..sambil dulu dipelajari saat mendampingi almarhum suaminya..simon wonggor yang berprofesi sebagai mantri..kini meneruskan cita-cita suaminya membantu orang..dorthea dan anak tertuanya demina menjadi dua orang tenaga media yang diandalkan pemerintah daerah memberi pertolongan pada warga syoubri dan 12 kampung lain di sekitarnya.. karena tak pernah memungut biaya pasien..merajut noken menjadi pilihan dorthea dan mayoritas wanita di kampung syoubri untuk mencari nafkah.. :)

kuselipi aktivitas liputan dengan berbagi astor yang sengaja kubawa beberapa pak dari jakarta..kaget sekali kulihat ekspresi girang mereka..disini boro2 ada warung..pasar saja harus kita tembus 2 jam dengan mobil offroad.. :) alhamdulilah..senangnya melihat senyum polos mereka... bercengkrama.. memeluk dan menciumi mereka satu-satu jadi pengalaman unik buatku.. ada david..lavandimas..apki..dhea..marcelina..asnat..dina..dan zakeus..dan masih banyak lagi.. :)

usai pembagian astor kami menuju teras puskesmas tempat mereka belajar bersama zeth wonggor..david kecil yang masih berusia 3 tahun dengan lincahnya mengangkat bangku..:) wajah polos meniru beberapa kosa kata bahasa inggris.. dan senyum mereka masih jelas terbayang sampai sekarang..

kami pun bergerak ke gereja untuk kebutuhan scene mama dorthea memberi khutbah..mareka amat menghormati gerejanya..seperti kita yang muslim menghormati masjid..rasanya damai..melihat mereka tekun berdoa.. :)

usai puas berfoto..dan liputan visual random sore itu..tibalah saatku menggiring mereka..anak-anak kecil ini ke pancuran air..ku ajak mereka mandi..sang ketua genk david wonggor yang masih berusia 3 tahun..dengan lincah memimpin didepan..kumandikan mereka..keramas dan sabun jadi hal kedua setelah kupastikan seluruh ingus mereka bersih dan kuingatkan untuk dikeluarkan tidak disedot lagi..

konon..flu berkepanjangan pasti akan melanda anak-anak di pegunungan karena daya tahan tubuh mereka yang masih lemah dan suhu yang dingin..ya Allah dek sabar yaa.. malu lagi yang kurasa..aku sedikit pusing dan flu rasanya udah lemes..

lucu rasanya memperhatikan tingkah mereka mengantri mandi..lalu mengeringkan mereka dengan kain seadanya...penuh kreatifitas david kecil menggiring lavandimas dan dhea ke dapur outdoor om zeth..
meniup bara..dan menghangatkan diri di perapian layaknya orang dewasa :D

nikmat sekali menyaksikan tawa lepas mereka bercampur bahasa atam..bahasa suku arfak..syiooo (terima kasih)..noyam (sama-sama)..arem (makan).. acem akwei (selamat datang) dan acem mambout (selamat jalan).. hahaha baru itu yang kubisa..

kututup malam ini dengan secangkir kopi susu..suara jangkrik..dan tebalnya kabut..diiringi alunan lagu The Show by Lenka.. just enjoyy the show.. benar-benar jadi magic word.. malam itu..
Terima kasih ya Allah..lagi-lagi kau ajarkan aku bersyukur..atas hidupku atas segala kecukupan dan nikmatku..kau ajarkan aku berbagi..karena dengan berbagi tak akan ada yang berkurang..berbagi seperti melipat gandakan apa yang kita miliki..dan ketentraman hati menjadi ganjaran sejati..:)

homestay sifa syoubri..17 April 2014.. 
*happy 21st birthday dear my beloved brother Alghifari Aprian..tak ada sinyal disini gie..
 kamu bener..

~gunung ngajarin kita banyak hal..~ 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar